Thursday, November 13, 2014

musikalisasi puisi "RINDU IBU"

keluarga adalah sebuah tiang yang menunjukkan bahwa manusia bersifat sosial dengan kebersamaan menjalin hubungan antara cinta dan kasih sayang. ini adalah sebuah puisi yang saya tulis dengan melihat keadaan sekitar maupun kehidupan di negara ini pada zaman sekarang. merindukan ibu yang telah tiada dengan masalah kehidupan yang menggerogoti cahaya kebahagian.. bahkan jika tak memiliki iman, maka merapuhkan jiwa raga.. selamat membaca dan selamat mengimajinasikan puisi ini..

PUISI (Musikalisasi Puisi)

RINDU IBU 
Karya : Heri Sugianto, S.Pd.I

(mengadu dan menangis)
 ya Allah..... ya Robby.....
Engkau tidak pernah tidur...
Engkau tidak pernah buta....
lihatlah kami ... lihatlah hambaMu ini...

 (sambil menunjuk ke arah orang yang di tuju acting dan Orang dungu)
 mengapa kau  diamkan mereka
mengapa mengapa kau hancurkan mereka

 (marah, kesal)
 ku tunggu jawabanMu !!
ku tunggu Firman Mu !!
ya allah yang maha  Agung
lihatlah hamba Mu itu (menunjuk ke arah yang di tuju)

(si acting gila bangun dan memulai kegilaanya)
dia kehilangan emaknya... emaknya mati dibunuh bangsawan yang laknat uang...
kehilangan sanak sodaranya, dia kehilangan kerjaanya...
(dipertegas) di tinggal MATI semua keluarganya..

ya Allah yang maha Segala-galanya
Engkau tidak tidur ... Engkau tIdak buta....
lihatlah kami ya Robb...
lihatlah hamba Mu yang hina ini ...
 hamba Mu yang sangat hina ini memohon kepadaMu
jangan lagi hati ini kau sakiti...
kami tak sanggup ya Allah ...

lihatlah anak itu ( menunjuk yang di tuju)
si dungu yang ditinggal mati bapaknya...
ditinggal kabur emaknya
meronta berkeliling tiada arah ..
kurus tak di urus . lapar tak ada makar..

(teriak sekencang-kencangnya)
ya allah... lihat lah mereka ya allah....
lihatlah aku... yang berdoa kepadamu in ya allah...
ibuku mati karena di zalimi..
 bapak ku dipenjara karena kejujurannya
 ya Allah yang  maha Agung
ya Allah yang maha Segala - galanya
yang tidak pernah tidur dan tidak pernah buta..
dengarlah doa kami ya Allah..

" hanya padaMu kami sembah menghadap
hanya padaMu kami palingkan harap
tunjukilah kami ke lembah hijau
menjajaki mereka yang kau beri nikmat
bukan yang kau dera dengan kemurkaan
bukan pula yang hilang jalan,.. (Q.S. Alfatihah) aamien

lagu pengiring “di pondok kecil”
setting panggung : disebuah tempat yang agak redup dihiasi pepohonan yang berguguran