Thursday, December 21, 2017

IMAM ABU HANIFAH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatahuh..
Ikhwah fillah,  pada kesempatan ini penulis akan menceritakan sebuah kisah nyata dengan penuh hikmah dan pelajaran yang sangat dalam bagi kita...  Kisah ini tentang Anak Kecil Yang Menumbangkan Ulama Sombong dan Tersesat

Di masa Imam Abu Hanifah masik kecil,sekitar umur 7 tahun,terdapatlah seorang ulama yang yang memiliki ilmu luas dan tiada bandingannya pada waktu itu namanya Dahriyyah. Seluruh ulama pada waktu itu tak mampu menandinginya disaat berdebat,terutama dalam bab tauhid,oleh karena dialah yang merasa pintar,maka muncullah sifat kesombongannya bahkan na’udzubillah akhirnya ia berani mengatakan bahwa Allah itu tidak ada,sayangnya para ulamapun tak mampu mengalahkan dia dalam berdebat,lalu pada suatu pagi dikumpulkanlah para ulama disuatu majlis milik Syaikh Himad guru Imam Abu Hanifah,dan hari itu Abu Hanifah yang masih kecil hadir dimajlis itu. Maka Dahriyyah naik kemimbar dan berkata dengan sombongnya.

Dahriyah : Siapakah diantara kalian hai para ulama yang akan sanggup menjawab pertanyaanku?

Sejenak suasana hening,para ulama semua diam,namun tiba-tiba berdirilah Abu Hanifah dan berkata,

Abu Hanifah : Omongan apa ini ? maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.

Dahriyyah : Siapa kamu hai anak ingusan,berani kamu bicara denganku,tidakkah kamu tahu,bahwa banyak yang berumur tua,bersorban besar,para pejabat,para pemilik jubah kebesaran mereka semua kalah dan diam dari pertanyaanku,kamu masih ingusan dan kecil badan berani menantangku!

Abu Hanifah : Allah tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yang besar dan para pejabat,dan para pembesar,tetapi kemuliaan hanya diberikan kepada al-ulama.

Dahriyah : Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?

Abu Hanifah : Ya aku akan menjawab pertanyaanmu dengan taufiq Allah.

Dahriyyah : Apakah Allah itu ada?

Abu Hanifah : Ya ada

Dahriyyah : Dimana Dia?

Abu Hanifah : Dia,tiada tempat bagi Dia

Dahriyyah : Bagaimana bisa disebut ada bila Dia tak punya tempat?

Abu Hanifah : Dalilnya ada dibadan kamu yaitu ruh, saya tanya, kalau kamu yakin ruh itu ada,maka dimana tempatnya? Dikepalamu,diperutmu atau dikakimu?

Dahriyyah diam seribu basa dengan muka malu. Lalu Abu Hanifah minta air susu pada gurunya Syaikh Himad,dan ia bertanya pada Dahriyyah

Abu Hanifah : Apakah kamu yakin didalam susu ini ada manis?

Dahriyyah : Ya saya yakin disusu itu ada manis

Abu Hanifah : Kalau kamu yakin ada manisnya,saya tanya apakah manisnya ada di bawah,atau ditengah,atau di atas?

lagi lagi Dahriyyah diam dengan rasa malu,lalu abu hanifah menjelaskan : seperti ruh atau manis yang tidak memiliki tempat,maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di arsy atau dunia ini. Lalu Dahriyyah bertanya lagi.

Dahriyyah : Sebelum Allah itu apa dan setelah Allah itu apa?

Abu Hanifah : Tidak ada apa-apa sebelum Allah dan sesudahnya tidak ada apa-apa.

Dahriyyah : Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?

Abu Hanifah : Dalilnya ada di jari tangan kamu,apakah sebelum jempol dan apakah setelah kelingking? Dan apakah kamu akan bisa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikianlah sifat Allah. Ada sebelum semuanya ada dan tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Alloh.

Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan,lalu ia berkata,

Dahriyyah : Satu lagi pertanyaanku yaitu,apa perbuatan Allah sekarang ini?

Abu Hanifah : Kamu telah membalikan fakta, seharusnya yang bertanya itu di bawah mimbar dan yang di tanya di atas mimbar. Akhirnya Dahriyyah turun dari mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas mimbar.

Dahriyyah : Apa perbuatan Allah sekarang?

Abu Hanifah : Perbuatan Allah sekarang adalah menjatuhkan orang yang tersesat seperti kamu kebawah jurang neraka dan menaikan yang benar seperti aku keatas mimbar keagungan.

Maha suci Alloh yang telah menyelamatkan Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil.

Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i

Semoga ALLAH SWT menjauhkan hati kita dari sifat sombong dan riya'

Aamiin yaa mujiibassaailiin... 
Wallohu a'lam bish showab Wallohu musta'an

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatahuh..
😊😇

ISTIDRAJ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatahuh.

Ikhwa fillah,  didalam menjalani hidup banyak sekali aktivitas yang kita kerjakan disetial harinya. Namun terkadang kita lupa dengan tunuan hidup kita sebagai manusia dimuka bumi ini... 
وما خلقت الجن ولانس الا ليعبدون... 

Artinya : tidak Aku (Alloh) ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya menyembah kepadaKu. 

Oleh karena itu seyogyanya kita sebagai hamba Alloh terus mengabdi kepadanya dengan menjalankan perintah Alloh dan menjauhi segala larangan Alloh.. dan jangan sampai kita termasuk orang yang dicap mendapatkan gelar "ISTIDRAJ"

Apa itu istidraj?

Istidraj itu adalah :
ketika Allah tetap memberikan kita :

1. Harta yang berlimpah;  padahal tidak pernah bersedekah.
2. Rizki berlipat-lipat; padahal jarang shalat dan terus berbuat maksiat.
3. Dikagumi, dihormat, padahal akhlak bejat.
4. Diikuti, diteladani dan diidolakan; padahal mengumbar aurat dalam berpakaian.
5. Sangat jarang diuji sakit; padahal dosa-dosa menggunung dan membukit.
6.Tidak pernah diberikan musibah; padahal hidup sombong angkuh dan bedebah.
7. Anak-anak sehat-sehat, cerdas-cerdas; padahal diberikan makan dari harta hasil culas.
8. Hidup bahagia penuh canda tawa; padahal banyak orang karenanya ternoda dan terluka.
9. Karirnya terus menanjak; padahal banyak orang yang diinjak-injak.
10. Semakin tua semakin makmur; padahal berkubang dosa sepanjang umur.

_Hati-hati karena itulah yang dinamakan ISTIDRAJ.!!._

Renungan ayat Qs ini:

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenanGan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa..”
(Qs. Al-An’am: 44)

Maka jangan silau dg kesuksesan dan kemegahan yg ditampilkan seseorang;
bisa jadi dia sedang mengalami istidraj..
Dan pada saatnya nanti Allah tiba2 akan mencabut semua kenikmatan itu, tanpa dia sadari.

Sebagai orang beriman yg dikasihi Allah, maka DIA akan selalu menjaga kita dari segala kemaksiatan, tdk dibiarkan dlm kesesatan.

Jd kalau kita sdh beramal sholeh, namun kita masih diberi ujian/ cobaan, maka itulah tanda kasih sayang Allah pada hamba2NYA, berupa keringanan dosa2 & menuju Ampunan NYA.

SEMOGA KITA SELAMAT DARI ISTIDRAJ..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatahuh.

PENUTUP AMAL

Kebahagiaan dan Kesengsaraan Seseorang Hamba Tergantung Pada Amalan Terakhirnya

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
إنما الأعمال بالخواتيم (رواه البخاري).

Artinya: “Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Imam Al-Bukhari).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Maksudnya, amalan terakhir seorang hamba yg menjadi penutup kehidupannya di dunia ini.

2-Barangsiapa yg berpindah dari perbuatan buruk kepada perbuatan baik, maka ia dianggap sebagai orang yg bertaubat kpd Alloh. Dan barangsiapa yg berpindah dari keimanan menuju kekufuran, maka ia dianggap sebagai orang yg murtad.

3- Sesungguhnya modal utama yg dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya. Jika ia gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kpd Alloh, niscaya ia akan meraih keuntungan yg besar dan keselamatan yg abadi di akhirat.
Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yg fana nan sebentar ini untuk berbuat dosa dan maksiat kpd Alloh, maka pasti ia akan mendapat kerugian yg besar serta merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yg abadi di alam akhirat kelak.

4- Oleh karena itu, orang yg pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yg dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya, serta membimbingnya untuk senantiasa memperbanyak amal sholih sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke alam akhirat yg kekal nan abadi.

5- Berdasarkan hadits di atas, marilah kita semua bersungguh-sungguh dlm melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kpd Alloh, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

Tema yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Beruntung orang yang selalu mensucikan jiwanya dengan beramal sholeh dan rugi orang yang selalu mengotori jiwanya dengan berbuat dosa dan kesalahan

(10) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
Artinya: “Sungguh telah beruntung orang yg mensucikan jiwanya. Dan sungguh telah merugi orang yg mengotori jiwanya.” (QS. Asy-Syamsi: 9-10)

2- Marilah kita semua bersungguh-sungguh dlm melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kpd Alloh, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: “Beribadahlah engkau kepada Tuhan-Mu hingga datang kepadamu kematian.” (QS. Al-Hijr: 99)